Lisdiana Kurniasih (Mahasiswi IKIP PGRI Semarang, Angkatan 2009)
Dalam proses pembelajaran yang diharapkan adalah tercapainya hasil belajar yang baik. Sebagai tolok ukur akan keberhasilan dalam proses pembelajaran, pada umumnya adalah dari kebanyakan lulusan yang bermutu tinggi, dan hal tersebut sesuai dengan kebutuhan akan masyarakat.
Dalam proses pembelajaran yang diharapkan adalah tercapainya hasil belajar yang baik. Sebagai tolok ukur akan keberhasilan dalam proses pembelajaran, pada umumnya adalah dari kebanyakan lulusan yang bermutu tinggi, dan hal tersebut sesuai dengan kebutuhan akan masyarakat.
Menurut
Mikarsa dalam (Listyaningsih : 459), mengemukakan bahwa upaya peningkatan kualitas
pembelajaran di Indonesia harus dimulai dari tingkat pendidikan yang paling
dasar yaitu tingkat sekolah dasar. Karena pada pendidikan tingkat Sekolah Dasar
(SD) merupakan tingkat awal dan sebagai titik tolak bagi pendidikan
selanjutnya. Dalam pendidikan di SD bukanlah hanya sekedar hanya memberikan
bekal kemampuan intelektual dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung saja
melainkan juga sebagai proses mengembangakan kemampuan dasar peserta didik
secara optimal dalam aspek intelektual, sosial dan personal untuk dapat
melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya yaitu SLTP atau yang sederjat.
Berdasarkan pendapat ahli diatas memang tidaklah
benar bahwa pendidikan hanya akan sekedar memberikan bekal kemampuan dasar
semata, melainkan kemampuan serta ketrampilan yang terkait dengan kehidupan
peserta didik di masa mendatang juga diperlukan. Terlebih lagi untuk di masa
sekarang ini, banyak pendidikan tercemari oleh ketidakmampuan manusianya untuk
bisa menangani konsep dirinya sendiri secara baik dan benar. Bahkan tak jarang
manusianya itu tidak dapat bertanggung jawab atas dirinya maupun kualitas terhadap
kehidupannya.
A.
Munculnya
Konsepsi Pendidikan Budi Pekerti
Adanya
pendidikan nilai/moral atau pendidikan budi pekerti ini mulai muncul ketika
banyak fenomena yang terjadi saat ini adalah banyaknya manusia dari berbagai
lapisan masyarakat yang memang dikatakan masih belum sadar akan nilai
moralitasnya dalam tindakan nyata di kehidupan sehari-hari. Mereka masih
mengabaikan bahkan tidak perduli akan nilai moralitasnya yang mulai terkikis.
Untuk
itulah perlu disadari benar bahwa nilai moralitas yang dapat ditanamkan melalui
pendidikan budi pekerti baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarakat, pentinglah keberadaannya. Hal ini tentu saja, secara tidak disadari
akan mempengaruhi kelangsungan hidup manusianya itu sendiri baik di masa
sekarang maupun di masa mendatang.
Berikut merupakan bentuk pendidikan budi pekerti yang terjadi di sekolah dasar :
B.
Konsepsi
Pendidikan Nilai dan Moralitas
Pendidikan
moral/nilai dapat disampaikan dengan metode langsung maupun tak langsung dalam
pembelajaran di sekolah, tetapi hal tersebut dapat disisipkan dalam
pembelajaran sehingga secara tidak langsung ada proses penanaman pendidikan
nilai kepada peserta didik. Namun, perlu diingat bahwa tindakan moral haruslah
selaras pemikiran moral hanya mungkin dicapai lewat pencerdasan emosional dan
spiritual serta pembiasaan.
Pendidikan
moral atau nilai hendaknya difokuskan pada kaitan antar pemikiran moral dan
tindakan bermoral. Konsepsi moralitas perlu diintegrasikan dengan pengalaman
dalam kehidupan sosial. Pemikiran moral dapat berkembang antara lain dengan
dilema moral, yang menuntut keputusan dalam kondisi yang sangat dilematis.
Diharapkan dengan cara ini, pemikiran moral dapat berkembang dari tingkat yang
paling rendah yang berorientasi pada
kepatuhan pada otoritas karena takut akan hukuman fisik ke tingkat-tingkat yang
lebih tinggi.
Pengembangan
pemikiran moral perlu disertai dengan pengembangan komponen afektif (sikap dan
perilaku). Dalam proses perkembangan moral, kedua komponen tersebut yaitu
komponen kognitif dan afektif sama pentingnya. Aspek kognitif memungkinkan
seseorang dapat menentukan pilihan moral secara tepat, sedangkan aspek afektif
menajamkan kepekaan hati nurani, yang memberikan dorongan untuk melakukan
tindakan bermoral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar