Lisdiana
Kurniasih (Mahasiswi IKIP PGRI Semarang, Angkatan 2009)
Pengertian
Konsep Model Personal
Model
pembelajaran dengan menggunakan model personal merupakan suatu pandangan yang
beranjak dari pandangan kedirian (selfhood)
dari masing-masing individu. Dalam model ini, proses pembelajaran akan dikemas
secara sengaja dengan mengusahakan agar memungkinkan masing-masing individu
dapat memahami diri sendiri dengan baik dan terarah, mampu memikul tanggung
jawab pendidikannya secara penuh, dan diharapkan untuk lebih kreatif dalam
mencapai kualitas hidup yang lebih bermutu.
Menurut Tuti
Soekamto (1996) mengemukakan ada lima rumpun yang menjadi bagian dalam model
personal :
a)
Pengajaran Tanpa Arahan (Non Directive Teaching : Carl Rogers)
menekankan pada pembentukan kemampuan untuk perkembangan pribadi dalam arti
kesadaran diri, pemahaman diri, kemandirian dan konsep diri.
b)
Latihan Kesadaran (Awareness Trainning : Fritz Perls Willian Schutz) meningkatkan
kemampuan seseorang untuk kesadaran eksplorasi diri dan banyak menekankan pada
perkembangan kesadaran dan pemahaman antar pribadi.
c)
Sinektiks (Synectics Model : William Gordon) mengembangkan pribadi dan
kreativitas dan pemecahan masalah kreatif.
d) Pertemuan
Kelas (Classroom Meeting : Willian
Glasser) mengembangkan pemahaman diri dan tanggung jawab kepada diri sendiri
serta kelompok sosial.
Model
personal lebih memusatkan perhatian pada pandangan perseorangan dan berusaha
untuk menggalakan kemandirian yang produktif, sehingga manusia akan menjadi
lebih sadar diri dan bertanggung jawab atas tujuan yang hendak dicapainya.
Model personal menekankan pada pengembangan konsep diri setiap individu. Hal
tersebut meliputi pengembangan proses individu dan membangun serta
mengorganisasikan dirinya sendiri. Model ini lebih memfokuskan pada konsep diri
yang kuat dan realistis untuk membantu membangun hubungan yang produktif dengan
orang lain dan lingkungannya.
Model personal
bertitik tolak dari teori humanistik, yaitu berusaha untuk berorientasi pada
pengembangan individu. Perhatian utamanya pada emosional peserta didik dalam
mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya. Diharapkan dengan
model ini menjadikan pribadi peserta didik mampu membentuk hubungan harmonis
serta mampu memproses informasi secara efektif.
Tokoh humanistik
tersebut adalah Abraham Maslow (1962), R. Rogers, C. Buhler dan Arthur Comb,
dalam teori humanistik mengatakan sebagai berikut :
a)
Pengalaman emosional dan karakteristik
khusus seseorang perlu diperhatikan.
b)
Perlu diperhatikan pula aktualisasi
diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar. Dengan demikian
seseorang akan dapat belajar dengan baik apabila mempunyai pengertian tentang
dirinya sendiri sehingga ia dapat membuat pilihan-pilihan secara bebas ke arah
mana ia akan berkembang.
Strategi Pembelajaran
Berikut
merupakan srtategi pembelajaran pada model pembelajaran personal, sebagai
berikut :
a)
Pembelajran Non-Direktif, pembelajaran
ini bertujuan untuk membentuk kemampuan dan perkembangan pribadi (kesadaran
diri, pemahaman, konsep diri).
b)
Latihan Kesadaran, pembelajaran ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interpersonal atau kepada peserta didik
akan kesadaran eksplorasi diri dan menekankan pada perkembangan kesadaran dan
pemahaman antarpribadi.
c)
Sinektik, pembelajaran ini bertujuan
untk mengembangkan kreativitas pribadi dan mampu melakukan pemecahan masalah
secara kreatif.
d) Sistem
Konseptual, pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kompleksitas dasar
pribadi yang luwes.
Daftar
Referensi :
Bahri Djamarah,
Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta
Ivona, Indah. 2003. Pendidikan Budi Pekerti Untuk SD.
Yogakarta : Kanisius
Listyaningsih. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Tipe
Webbed Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Laboratorium Universitas Negeri
Surabaya. Jurnal Pendidikan Vol. 05 No. 06. Surabaya : Depdiknas
ada gak pengajaran tidak terarah kelebihan dan kekurangannya.
BalasHapusmohon bantuannya ya