Lisdiana Kurniasih (Mahasiswi IKIP PGRI
Semarang, Angkatan 2009)
a)
Pentingnya
Ketrampilan Berbicara bagi Peserta didik Sekolah Dasar
Pentingnya penguasaan keterampilan berbicara untuk peserta
didik Sekolah Dasar juga dinyatakan oleh Farris (Supriyadi, 2005:179) bahwa
pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai peserta didik agar mampu
mengembangkan kemampuan berpikir, membaca, menulis, dan menyimak. Kemampuan
berpikir mereka akan terlatih ketika mereka mengorganisasikan, mengonsepkan,
mengklarifikasikan, dan menyederhanakan pikiran, perasaan, dan ide kepada orang
lain secara lisan.
Keterampilan berbicara harus dikuasai oleh para peserta didik
Sekolah Dasar karena keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan seluruh
proses belajar peserta didik di Sekolah Dasar. Keberhasilan belajar peserta
didik dalam mengikuti proses kegiatan belajar-mengajar di sekolah sangat
ditentukan oleh penguasaan kemampuan berbicara mereka. Peserta didik yang tidak
mampu berbicara dengan baik dan benar akan mengalami kesulitan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
Seperti yang
diungkapkan Galda (dalam Supriyadi, 2005: 178) keterampilan berbicara di SD
merupakan inti dari proses pembelajaran bahasa di sekolah, karena dengan
pembelajaran berbicara peserta didik dapat berkomunikasi di dalam maupun di
luar kelas sesuai dengan perkembangan jiwanya. Pendapat tersebut juga didukung
oleh Farris (dalam Supriyadi, 2005: 179) yang menyatakan bahwa pembelajaran
keterampilan berbicara penting diajarkan karena dengan keterampilan itu seorang
peserta didik akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir, membaca, menulis,
dan menyimak. Kemampuan berpikir tersebut akan terlatih ketika mereka
mengorganisasikan, mengonsepkan, dan menyederhanakan pikiran, perasaan, dan ide
kepada orang lain secara lisan.
b)
Faktor
Penunjang dan Faktor Penghambat Ketrampilan Berbicara
Dalam
ketrampilan berbicara dalam proses pembelajaran memiliki faktor penunjang yang
mampu meningkatkan ketrampilan berbicara. Namun, memanglah dipastikan akan
mengalami kendala yang berarti dalam ketercapainnya. Berikut faktor penunjang
dan faktor penghambat dalam peningkatan ketrampilan berbicara peserta didik
sekolah dasar :
1)
Faktor Penunjang Ketrampilan
Berbicara
Berbicara atau kegiatan komunikasi
lisan merupakan kegiatan individu dalam usaha menyampaikan pesan secara lisan
kepada sekelompok orang, yang disebu juga audience
atau majelis. Supaya tujuan pembicaraan atau pesan dapat sampai kepada audience dengan baik, perlu diperhatikan
beberapa faktor yang dapat menunjang keefektifan berbicara. Kegiatan berbicar
juga memerlukan hal-hal di luar kemampuan berbahasa dan ilmu pengetahuan. Pada
saat berbicara diperlukan; a) penguasaan
bahasa, b) bahasa, c) keberanian dan ketenangan, d) kesanggupan menyampaikan
ide dengan lancar dan teratur.
Faktor penunjang pada kegiatan
berbicara sebagai berikut. Faktor kebahasaan meliputi; a) ketepatan ucapan, b) penempatan tekanan
nada, sendi atau durasi yang sesuai, c) pilihan kata, d) gerak-gerik dan mimik
yang tepat, e) kenyaringan suara, f) kelancaran, g) relevansi dan penalaran, h)
penguasaan topik.
Berdasarkan uraian diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan berbicara
adalah faktor kehahasaan (linguistik) dan
non kebahasaan (non linguistik).
2)
Faktor Penghambat Ketrampilan
Berbicarau
Ada kalanya proses komunikasi
mengalami gangguan yang mengakibatkan pesan yang diterima oleh pendenganr tidak
sama dengan apa yang dimaksudkan oleh pembicara. Oleh karena itu, ada tiga
faktor penyebab gangguan dalam kegiatan berbicara antar lain :
- Faktor fisik, yaitu faktor yang ada pada partisipan sendiri dan faktor yang berasal dari luar partisipan.
- Faktor media, yaitu faktor linguitisk dan faktor nonlinguistik, misalnya lagu, irama, tekanan, ucapan, isyarat gerak bagian tubuh, dan
- Faktor psikologis, kondisi kejiwaan partisipan komunikasi, misalnya dalam keadaan marah, menangis, dan sakit.
Sumber
Referensi :
Gathercok, Susan E. 2009. Memori Kerja dan Proses Belajar.
Jakarta : PT INDEKS
Mulyati. 2010. Diagnosa Kesulitan Belajar. Semarang : IKIP PGRI PRESS
Mulyono, Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta : PT Asdi Mahasatya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar