Rabu, 04 April 2012


PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD

Lisdiana Kurniasih
IKIP PGRI SEMARANG

Abstrak : Laporan ini berjudul “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler  dalam Pembentukan Kepribadian untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SD”. Permasalahan yang diungkap dalam laporan ini adalah seberapa besar pengaruh dari keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dalam pembentukan kepribadian untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan ekstrakurikuler dalam pembentukan kepribadian untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal tesebut didasarkan atas kondisi bahwa kegiatan ekstrakurikuler mampu membentuk kepribadian siswa dan tentu saja mampu memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Kata Kunci : kegiatan ekstrakurikuler, kepribadian, dan prestasi belajar.

Menurut Arikonto.S (1981:1), yang dimaksud dengan program ialah deretan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan, diluar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan. (1988:57).
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler disekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (1987:9) adalah :
1.             Kegiatan ekstrakulikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, efektif, dan psikomotor.
2.             Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
3.             Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

Lebih lanjut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (1987:12), menegaskan bahwa ruang lingkup kegiatan ekstrakuliler harus berpangkal pada kegiatan yang dapat menunjang serta dapat mendukung program intrakulikuler dan program kulikuler. Menurut Hadari Nawawi (1985:177-178) jenis-jenis kegiatan ekstrakulikuler yaitu :
1.             Pramuka sekolah
2.             Olahraga dan kesenian
3.             Kebersihan dan keamanan sekolah
4.             Tabungan pelajaran dan pramuka
5.             Majalah sekolah
6.             Warung / kantin sekolah
7.             Usaha kesehatan sekolah

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis kegiatan ekstrakulikuler dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1.             Kegiatan ekstrakulikuler yang bersifat atau berkelanjutan, yaitu jenis kegiatan  ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus menerus selama satu periode tertentu.
2.             Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat periodik atau sesaat, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan waktu-waktu tertentu saja.

Hal-hal yang mempengaruhi tumbuhnya partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler:
1.             Partisipasi tanpa mengenal objek partisipasi yang berpartisipasi karena diperintahkan untuk ikut.
2.             Berpartisipasi karena yang bersangkutan telah mengenal ide baru tersebut ada daya tarik dari objek dan ada minat dari subjek.
3.             Berpartisipasi karena bersangkutan telah meyakini bahwa ide tersebut memang baik.
4.             Berpartisipasi karena bersangkutan telah melihat lebih detail tentang alternatif pelaksanaan dan penerapan ide tersebut.

Sjarkawi (2005:17) mengemukakan bahwa kepribadian (personality) istilah yang mengacu pada gambaran-gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari kelompoknya atau masyarakatnya, kemudian individu tersebut diharapkan bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial (peran) yang diterimanya itu.
Kartini Kartono dan Dali Gulo (Sjarkawi, 2005:5) menyatakan bahwa kepribadian (personality) merupakan sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain, integrasi karakteristik dari struktur, pola tingkah laku, minat, pendirian, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang, segala sesuatu yang mengenai diri seseorang sebagaimana yang diketahui oleh orang lain.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli yang telah dipaparkan diatas, maka penulis dapatlah menarik kesimpulan bahwa kepribadian merupakan suatu sifat dan tingkah laku dari seorang individu yang mencirikan sebagai pribadi unik sebagai ciri khas, kepribadian berkaitan dengan potensi dan kemampuan seseorang dalam mengorganisasikan persoalan-persoalan hidup, kepribadian bersifat abstrak dan dinamis yang pembentukan serta perkembangannya dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal dari dalam diri individu itu sendiri.
Pembentukan kepribadian individu berdasarkan pengalaman-pengalaman dibedakan atas dua golongan, antara lain sebagai berkut :
1.             Pengalaman yang umum, yang dialami oleh tiap-tiap individu dalam kebudayaan tertentu. Pengalaman ini erat hubunngannya dengan peranan dan fungsi seseorang dalam masyarakat.
2.             Pengalaman yang khusus, yang dialami individu sendiri. Pengalaman ini tidak tergantung dari status dan peran individu dalam masyarakat.

Pengalaman yang umum maupun yang khusus akan memberikan pengaruh yang berbeda-beda dalam pembentukan kepribadian anak, yang sampai pada akhirnya itu akan membentuk dalam dirinya menjadi pembetukan kepribadian secara tetap (permanen).
Prestasi belajar merupakan pencapaian seseorang setelah melakukan suatu proses belajar. Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku kognitis, tingkah laku efektif dan tingkah laku psikomotorik. Menurut Zaenal Arifin (1991 : 3) prestasi adalah kemampuan keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan sesuatu hal.
Sedangkan menurut Poerdaminto (1995 : 787) yang di maksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Dalam hal ini, prestasi hanya dibatasi dalam bidang pendidikan khususnya pengajaran.
Prestasi belajar merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Manusia selalu berusaha mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Suatu prestasi belajar tidak hanya sebagai indicator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses belajar Mengajar.
Isi program ekstrakurikuler di SD memuat kegiatan-kegiatan untuk lebih memantapkan pembentukan kepribadian. membentuk kepribadian anak.  pengembangannya diarahkan pada peningkatan ketahanan nasional dan pembinaan daya tahan masyarakat. Seperti UKS dapat memberikan sumbangan terhadap usaha pembinaan mental anak usia SD. Apabila anak telah mengetahui dan dapat menjalankan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari, maka kebiasaan tersebut akan menjadi fundamental yang kuat dari kebiasaan untuk hidup sehat yang diharapkan dari masyarakat sekolah. melalui kegiatan ekstrakurikuler adalah membantu anak untuk meningkatkan kebugaran jasmani melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar melalui berbagai kegiatan fisik dengan pembinaan mental anak kebiasaan kebiasaan yang baik anak akan terlatih untuk menjadi pribadi yang baik dan perkembangan mental anak dapat membantu dalam meningkatkan prestasi belajar anak dengan adanya kegiatan ekstrakulikuler karena dapat membentuk kepribadian anak.

Simpulan dan Saran
Simpulan :
Setelah melakukan pengkajian secara mendalam bahwa kegiatan ekstrakurikuler mampu memberikan pengaruh terhadap pembentukan kepribadian serta meningkatkan prestasi belajar siswa SD. Hal ini didasarkan atas dalam kegiatan ekstrakurikuler mampu mengasah kemampuan serta potensi yang dimiliki siswa secara lebih matang dan terarah sehingga hal tersebut memberikan bekal siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dalam kelas. Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk lebih memantapkan pembentukan kepribadian, dan untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dan keadaan serta kebutuhan lingkungan.
Saran :
Dalam proses peningkatan mutu keberhasilan prestasi belajar siswa, hendaknya pihak instansi ataupun lembaga terkait memberikan peluang dan memfasilitasi demi ketercapaian itu baik berupa sarana prasarana maupun fasilitas.

Daftar Pustaka :
Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Insruksional Prinsip-prinsip Teknik-Prosedur. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya
Poerwodarminto. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka
Prihatin, Eka. 2011. Menejemen Peserta Didik. Bandung:Alfabeta
Sjarkawi. 2008. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta:Bumi Aksara





1 komentar:

  1. kegiatan ekskul dijadikan wadah dalam pembentukan minat, ketrampilan serta karakter siswa dalam menyalurkan bakat secara terarah,,

    BalasHapus