PENGARUH
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
DALAM
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD
Lisdiana
Kurniasih
IKIP
PGRI SEMARANG
Abstrak : Laporan ini
berjudul “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler
dalam Pembentukan Kepribadian untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
SD”. Permasalahan yang diungkap dalam laporan ini adalah seberapa besar
pengaruh dari keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dalam
pembentukan kepribadian untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Tujuan yang
hendak dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan ekstrakurikuler dalam
pembentukan kepribadian untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal tesebut
didasarkan atas kondisi bahwa kegiatan ekstrakurikuler mampu membentuk
kepribadian siswa dan tentu saja mampu memberikan pengaruh terhadap prestasi
belajar siswa.
Kata Kunci : kegiatan
ekstrakurikuler, kepribadian, dan prestasi belajar.
Menurut Arikonto.S (1981:1), yang
dimaksud dengan program ialah deretan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan tambahan, diluar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan
pilihan. (1988:57).
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler disekolah menurut
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (1987:9) adalah :
1.
Kegiatan ekstrakulikuler harus dapat meningkatkan
kemampuan siswa beraspek kognitif, efektif, dan psikomotor.
2.
Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya
pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
3.
Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara
hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
Lebih lanjut Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan (1987:12), menegaskan bahwa ruang lingkup kegiatan
ekstrakuliler harus berpangkal pada kegiatan yang dapat menunjang serta dapat
mendukung program intrakulikuler dan program kulikuler. Menurut Hadari Nawawi
(1985:177-178) jenis-jenis kegiatan ekstrakulikuler yaitu :
1.
Pramuka sekolah
2.
Olahraga dan kesenian
3.
Kebersihan dan keamanan sekolah
4.
Tabungan pelajaran dan pramuka
5.
Majalah sekolah
6.
Warung / kantin sekolah
7.
Usaha kesehatan sekolah
Berdasarkan uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa jenis-jenis kegiatan ekstrakulikuler dapat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu :
1.
Kegiatan ekstrakulikuler yang bersifat atau
berkelanjutan, yaitu jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
secara terus menerus selama satu periode tertentu.
2.
Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat periodik atau
sesaat, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan waktu-waktu tertentu
saja.
Hal-hal yang mempengaruhi tumbuhnya
partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler:
1.
Partisipasi tanpa mengenal objek partisipasi yang
berpartisipasi karena diperintahkan untuk ikut.
2.
Berpartisipasi karena yang bersangkutan telah mengenal
ide baru tersebut ada daya tarik dari objek dan ada minat dari subjek.
3.
Berpartisipasi karena bersangkutan telah meyakini
bahwa ide tersebut memang baik.
4.
Berpartisipasi karena bersangkutan telah melihat lebih
detail tentang alternatif pelaksanaan dan penerapan ide tersebut.
Sjarkawi (2005:17)
mengemukakan bahwa kepribadian (personality)
istilah yang mengacu pada gambaran-gambaran sosial tertentu yang diterima oleh
individu dari kelompoknya atau masyarakatnya, kemudian individu tersebut
diharapkan bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial
(peran) yang diterimanya itu.
Kartini Kartono dan
Dali Gulo (Sjarkawi, 2005:5) menyatakan bahwa kepribadian (personality) merupakan sifat dan tingkah laku khas seseorang yang
membedakannya dengan orang lain, integrasi karakteristik dari struktur, pola
tingkah laku, minat, pendirian, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang,
segala sesuatu yang mengenai diri seseorang sebagaimana yang diketahui oleh
orang lain.
Berdasarkan pendapat
dari beberapa ahli yang telah dipaparkan diatas, maka penulis dapatlah menarik
kesimpulan bahwa kepribadian merupakan suatu sifat dan tingkah laku dari
seorang individu yang mencirikan sebagai pribadi unik sebagai ciri khas,
kepribadian berkaitan dengan potensi dan kemampuan seseorang dalam
mengorganisasikan persoalan-persoalan hidup, kepribadian bersifat abstrak dan
dinamis yang pembentukan serta perkembangannya dipengaruhi oleh faktor internal
dan faktor eksternal dari dalam diri individu itu sendiri.
Pembentukan kepribadian
individu berdasarkan pengalaman-pengalaman dibedakan atas dua golongan, antara
lain sebagai berkut :
1.
Pengalaman yang umum, yang dialami oleh
tiap-tiap individu dalam kebudayaan tertentu. Pengalaman ini erat hubunngannya
dengan peranan dan fungsi seseorang dalam masyarakat.
2.
Pengalaman yang khusus, yang dialami
individu sendiri. Pengalaman ini tidak tergantung dari status dan peran
individu dalam masyarakat.
Pengalaman
yang umum maupun yang khusus akan memberikan pengaruh yang berbeda-beda dalam
pembentukan kepribadian anak, yang sampai pada akhirnya itu akan membentuk
dalam dirinya menjadi pembetukan kepribadian secara tetap (permanen).
Prestasi belajar merupakan pencapaian
seseorang setelah melakukan suatu proses belajar. Prestasi belajar merupakan
perubahan tingkah laku kognitis, tingkah laku efektif dan tingkah laku
psikomotorik. Menurut Zaenal Arifin (1991 : 3) prestasi adalah kemampuan
keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan sesuatu hal.
Sedangkan menurut Poerdaminto (1995
: 787) yang di maksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang
telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Dalam hal ini, prestasi hanya
dibatasi dalam bidang pendidikan khususnya pengajaran.
Prestasi belajar merupakan suatu hal
yang penting dalam kehidupan manusia. Manusia selalu berusaha mengejar prestasi
menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Suatu prestasi belajar tidak hanya
sebagai indicator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga
berfungsi sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses belajar
Mengajar.
Isi program
ekstrakurikuler di SD memuat kegiatan-kegiatan untuk lebih memantapkan
pembentukan kepribadian.
membentuk
kepribadian anak. pengembangannya
diarahkan pada peningkatan ketahanan nasional dan pembinaan daya tahan
masyarakat. Seperti UKS
dapat memberikan sumbangan terhadap usaha pembinaan mental anak usia SD.
Apabila anak telah mengetahui dan dapat menjalankan kebiasaan-kebiasaan
sehari-hari, maka kebiasaan tersebut akan menjadi fundamental yang kuat dari
kebiasaan untuk hidup sehat yang diharapkan dari masyarakat sekolah. melalui
kegiatan ekstrakurikuler adalah membantu anak untuk meningkatkan kebugaran
jasmani melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak
dasar melalui berbagai kegiatan fisik dengan pembinaan mental anak kebiasaan
kebiasaan yang baik anak akan terlatih untuk menjadi pribadi yang baik dan
perkembangan mental anak dapat membantu dalam meningkatkan prestasi belajar
anak dengan adanya kegiatan ekstrakulikuler karena dapat membentuk kepribadian
anak.
Simpulan
dan Saran
Simpulan
:
Setelah melakukan pengkajian secara
mendalam bahwa kegiatan ekstrakurikuler mampu memberikan pengaruh terhadap
pembentukan kepribadian serta meningkatkan prestasi belajar siswa SD. Hal ini
didasarkan atas dalam kegiatan ekstrakurikuler mampu mengasah kemampuan serta
potensi yang dimiliki siswa secara lebih matang dan terarah sehingga hal
tersebut memberikan bekal siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
kelas. Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk
lebih memantapkan pembentukan kepribadian, dan untuk lebih mengaitkan antara
pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dan keadaan serta kebutuhan
lingkungan.
Saran
:
Dalam proses
peningkatan mutu keberhasilan prestasi belajar siswa, hendaknya pihak instansi
ataupun lembaga terkait memberikan peluang dan memfasilitasi demi ketercapaian
itu baik berupa sarana prasarana maupun fasilitas.
Daftar
Pustaka :
Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Insruksional
Prinsip-prinsip Teknik-Prosedur. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya
Poerwodarminto. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta:Balai Pustaka
Prihatin, Eka. 2011. Menejemen Peserta Didik. Bandung:Alfabeta
Sjarkawi. 2008. Pembentukan
Kepribadian Anak. Jakarta:Bumi Aksara
kegiatan ekskul dijadikan wadah dalam pembentukan minat, ketrampilan serta karakter siswa dalam menyalurkan bakat secara terarah,,
BalasHapus