Rabu, 20 Juni 2012

PENANAMAN KARAKTER DEMOKRATIS BAGI SISWA SD MELALUI INOVASI PENDIDIKAN


Lisdiana Kurniasih (Mahasiswi IKIP PGRI Semarang, Angkatan 2009)

1.      Karakter Demokratis

Berasal dari kata budi (akal) dan daya (kemampuan) yang berarti kemampuan akal manusia. Jadi budaya demokrasi adalah  kemampuan manusia yang berupa sikap dan kegiatan  mengharagai persamaan, kebebasan dan peraturan sedang demokrasi berasal dari demos dan kratos artinya  rakyat dan pemerintahan.

Hal menarik dari tujuan pendidikan nasional, pendidikan nasional harus mampu melahirkan manusia-manusia pembangunan. Karakter demokratis memiliki karakter sebagai sebagai berikut: sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan  dan ketrampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab, sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, cerdas, berbudi pekerti yang luhur, mencintai Bangsanya dan mencintai sesama manusia, beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab,  setia kawan, percaya pada diri sendiri, sikap menghargai jasa para pahlawan, inovatif dan kreatif, serta berorientasi ke masa depan. Ciri-ciri karakter tersebut secara normatif dapat diterima oleh semua kalangan. Persoalannya, bagaimana mengukur keberhasilan pencapaian ciri-ciri positif karakter tersebut, tampaknya tidak terselesaikan hingga gerakan reformasi bergulir. Pembentukan karakter warga negara cenderung sebagai retorika pembangunan seperti dalam jargon membangun manusia Indonesia seutuhnya sebagai bentuk pengamalan Pancasila dan UUD 1945.
Sedangkan tujuan pendidikan karakter demokratis ialah untuk membentuk kemampuan:
a.    berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu.
b.   berpartisipasi secara secara cerdas dan bertanggung jawab, serta bertindak secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c.    pembentukan diri yang didasarkan pada karakter-karakter positif masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia yang demokratis

2.       Inovasi Pendidikan
Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaharuan dan perubahan. Kata kerja innovo yang artinya memperbaharui dan mengubah. Inovasi adalah suatu perubahan yang baru menuju kea rah perbaikan, yang lain berbeda dari yang ada sebelumnya yang dilakukan dengan sengaja dan berencana (Ihsan, 2008:191)
Ibrahim (Ihsan, 2008: 192) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang masyarakat, baik berupa hasil inverse (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk memecahkan masalah pendidikan.
Tujuan Inovasi yakni untuk meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana termasuk struktur dan prosedur organisasi. Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas : sarana serta jumlah peserta didiksebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut criteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunan), dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya (Ihsan, 2008:193)
Dalam Inovasi Pendidikan, gagasan baru sebagai hasil dari pemikiran kembali haruslah mampu memecahkan persoalan yang tidak terpecahkan oleh cara-cara tradisional yang bersifat komersial. Inovasi Pendidikan juga merupakan usaha aktif untuk mempersiapkan diri menghadapi masa yang akan datang, yang lebih memberikan harapan sesuai dengan cita-cita yang diinginkan.

Daftar pustaka
Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar