Peserta
didik pada usia kelas 6 sekolah dasar menurut teori perkembangan piaget masih
dalam tahap operasional kongkret karena mereka masih dalam rentang usia sekitar
11 tahun. Tahap operasional konkrit berlangsung pada usia 7-11 tahun, merupakan
tahap ketiga dari teori perkembangan piaget. pada tahap ini anak mampu
melakukan penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif sejauh pemikiran yang
dapat diterapkan ke dalam contoh-contoh yang spesifik atau konkrit. Pada usia
ini anak masih menyukai gaya belajar dengan menunjukkan contoh-contoh yang
nyata atau dengan media-media yang dapat mereka operasikan sendiri,sehingga
mereka bisa dengan mudah menerima materi yang diajarkan.
gaya
belajar seorang anak yang lebih menyukai pembelajaran dengan contoh contoh dan
media yang konkrit dan dapat mereka operasikan adalah gaya belajar kinestetis. Ciri ciri siswa yang memiliki gaya belajar kinestetis yang
baik adalah selalu berorientasi
fisik dan banyak bergerak, berbicara dengan perlahan, menanggapi perhatian fisik, suka
menggunakan berbagai peralatan dan media, menyentuh orang untuk
mendapatkan perhatian mereka, berdiri dekat ketika berbicara dengan orang, mempunyai
perkembangan awal otot-otot yang besar, belajar melalui praktek, menghafal
dengan cara berjalan dan melihat, menggunakan jari sebagai
penunjuk ketika membaca, banyak menggunakan isyarat tubuh, tidak dapat
duduk diam untuk waktu lama, menggunakan kata-kata yang mengandung akso, menyukai
buku-buku yang berorientasi pada cerita, kemungkinan tulisannya jelek, ingin
melakukan segala sesuatu, menyukai permainan dan olah raga. Oleh karena itu untuk siswa yang memiliki gaya belajar
ini guru harus mampu menyediakan media yang sesuai dengan karakteristik siswa
yang aktif dan suka melakukan kerja, contohnya dengan media yang siswa mampu
mengoperasikannya secara individu maupun kelompok.
Berikut dapatlah ditampilkan grafik efek penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar siswa yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa :
Mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial adalah mata pelajaran yang banyak
menyampaikan materi atau konsep konsep dengan bentuk hafalan bagi siswa.
Contohnya pada materi membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara
asia tenggara, materi ini menuntut siswa untuk menghafalkan ciri ciri
kenampakan alam dan keadaan sosial yang ada di Asia tenggara. Pada pembelajaran
materi ini biasanya guru menggunakan metode ceramah, dengan cara menjelaskan
kepada siswa seluruh materi tersebut
kemudian siswa diminta untuk menghafalkannya. Padahal siswa kelas 6
dengan cara belajar kinestetik tidak akan cocok dengan metode pembelajaran yang
hanya dengan cara mendengarkan penjelasan kemudian menghafal. Sehingga
kebanyakan siswa akan mengalami kesulitan dalam menghafalkan materi apalagi
memahaminya, karena mereka sudah merasa bosan dengan penjelasan guru. Mereka
membutuhkan media yang menarik dan bisa mereka pergunakan untuk membantu mereka
dalam menghafalkan materi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar