Selasa, 16 April 2013

PENGARUH TAYANGAN KEKERASAN BAGI ANAK


Bagi kebanyakan anak, waktu yang digunakakn untuk menonton televisi melebihi proporsi jumlah waktu yang digunakan bagi mereka untuk bermain. Akan tetapi, jumlah waktu yang dihabiskan anak untuk menonton televisi bukan merupakan bukti sesungguhnya tentang besar kecilnya perhatian anak terhadap televisi. Jumlah waktu itu mungkin ditentukan oleh peraturan keluarga, tuntutan pekerjaan sekolah atau tugas di rumah, jumlah televisi yang dimiliki atau tidak ada televisi sama sekali, berapa banyak anggota keluarga yang ber bagi waktu menonoton dan berbagai kondisi lainnya.
      Televisi menggabungkan hal-hal menarik dari televisi dan merupakan sala satu hiburan yang paling populer selama masa kanak-kanak. Kenyataan televisi disebut “elektrinic peid piper”. Sebuah label yang menyatakan bahwa secara harfiah ia menyita perhatian anak terhadap bentuk bermain lainnya. Bagi sebagian anak prasekolah adn bahakn anak yang lebih tua, menonton televisi merupakan kegiatan bermain tambahan dan tidak hanya sebagai pengganti bermain aktif dan bentuk bermain pasif lainnya. Akan tetapi, bagi kebanyakan anak menonton televisi lebih populer dan lebih banyak menyita waktu bermainnya ketimbang kegiatan bermain lainnya.
      Daya tarik televisi sangat berbeda-beda pada masing-masing anak dan pada setiap tingkatan usia pada anak yang sama. Beberapa faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan ini disajikan dan dibahas sebagai berikut :
a.       Usia
Anak prasekolah menunjukkan minat yang lebih besar pada televisi dibandingkan anak usia sekolah yang memunyai perhatian bermain ayng lebi luas dan teman bermain yang lebih banyak, serta lebih kritis mengenai segala sesuatu yang dilihatnya di televisi.
b.      Jensi Kelamin
Dari segi usia, anak laki-laki lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton televisi dibandingkan anak perempuan. Anak laki-laki menganggap membaca lebih sulit dibandingkan anak perempuan, juga siaran televisi yang berpusat pada adegan yang menegangkan lebih disukai anak laki-laki.
c.       Intelegensi
Pada semua usia, anak yang pandai kurang memperoleh kepuasan dari televisi dibandingkan teman sebayannya yang kurang pandai dan mereka lebih cepat kehilangan minatnya.
d.      Status Sosioekonomi
TV lebih populer bagi anak yang berasal dari keompok sosioekkonomi rendah dibandingkan kelompok yang lebih tinggi. Hal ini terutama benar dengan meningkatnya usia anak, yang sebagian anak karena anak dalam kelompok yang lebih rendah kurang memiliki kesempatan untuk dapat melakukan bentuk permainan yang lain.
e.       Prestasi Akademik
Pada setiap tingkatan usia, siswa yang pandai kurang tertarik pada televisi dibandingkan anak yang kurang pandai. Mereka menganggapnya sebagai pemborosan waktu untuk menonton acara yang disajikan.
f.       Penerimaan Sosial
Terdapat hubungan yang erat antara jumlah penerimaan sosial yang dinikmati anak dan perhatian mereka pada TV. Semakin mereka diterima dan semakin mereka kurang perhatiannya pada televisi dan sebaliknya.
g.      Kepribadian
Televisi lebih menarik anak yang penyesuaiannya buruk secara pribadi dan sosial dibandingkan ereka yang baik penyesuaiannya. Anak yang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar