Jumat, 13 Januari 2012

Hubungan Timbal Balik Antar Lingkungan Pendidikan

Lisdiana Kurniasih (Mahasiswi IKIP PGRI Semarang, Angkatan 2009)

Keberadaan lingkungan pendidikan dalam suatu proses pendidikan sangatlah penting adanya. Lingkungan pendidikan merupakan salah satu unsure di dalam pendidikan sebagai suatu system. Lingkungan pendidikan pada dasarnya membicarakan hubungan dan pengaruh antara pendidikan dan lingkungannya. Karena lingkungan pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap tercapainya tujuan pendidikan bagi peserta didik.
Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kegiatan pendidikan. Dalam hal ini, pengertian lingkungan pendidikan disederhanakan menjadi tiga jenis yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
A.        Keluarga sebagai Lingkungan Pendidikan Pertama dan Utama
Keluarga merupakan lembaga sosial kodrati, artinya terbentuk karena kodratnya. Sesuai dengan kodratnya manusia adalah makhluk sosial, adanya tidak mungkin dipisahkan dari manusia lain. Selain sebagai lembaga sosial kodrati, keluarga juga merupakan lembaga sosial resmi atau formal. Formalisasi keluarga sebagai lembaga sosial terjadi dengan adanya pernikahan yang disahkan dengan Undang-Undang Perkawinan dengan ikatan cinta kasih. Berdasar pada ikatan Cinta kasih yang dilindungi oleh Undang-Undang Perkawinan itulah maka orangtua menjadi pendidik pertama dan utama, dengan hak dan kewajiban baik secara kodrat, moral maupun ilegal mendidik anak-anaknya. Dengan demikian meningkari tugas kewajiban mendidik berarti pelanggaran moral dan legal.
Pendidikan di lingkungan keluarga ini biasa disebut pendidikan informal. Pendidikan inin berlangsung tanpa organisasi, yakni tanpa orang tertentu yang diangkat atau ditunjuk sebagai pendidik, tanpa suatu program yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, tanpa evaluasi yang formal berbentuk ujian. Namun demikian, pendidikan informal ini sangat penting bagi pembentukan pribadi seseorang. Pengaruh orangtua dapat menentukan sikap dan nilai-nilai yang dijadikannya sebagai pedoman dalam hidupnya. Pendidikan semacam ini tidak mengenal batas waktu dan berlangsung sejak anak lahir hingga akhir hidupnya
B.        Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan Kedua
Sekolah adalah lingkungan dan lembaga pendidikan yang kedua setelah keluarga. Sekolah muncul sebagai pendidikan modern yang bersifat formal, yang berfungsi membantu pendidikan di keluarga. Sekolah muncul karena tuntutan kebutuhan masyarakat modern. Makin maju suatu masyarakat kebutuhan makin kompleks sehingga tidak mungkin dipenuhi oleh keluarga sendiri, termasuk dalam kebutuhan mendidik anak-anak mereka. Kemampuan orangtua dalam keluarga terbatasa dan tertinggal oleh perkembangan masyarakat, utmanya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Seni (IPTEKS). Untuk dapat tetap bertahan hidup dan mengikuti perkembangan IPTEKS, termasuk dalam upaya pendidikan, orangtua harus mendpat bantuan dari pihak lain yaitu sekolah dan masyarakat di luar keluarga.
Pendidikan di sekolah terlaksana secara melembaga. Lembaga-lembaga itulah yang dalam hal ini dimaksudkan sebagai wadah atau bentuk pendidikan di sekolah, dimana kegiatan mendidik dan didik itu terlaksana. Pendidikan pada dasarnya adalah pengajaran atau pembelajaran, yang tekanannya pada transformasi ilmu, pengetahuan dan teknologi serta seni. Isi materi yang disampaikan dalam proses pendidikan di sekolah mencakup pengajaran yang mendidik yang secara serentak memberi peluang pencpaian tujuan instruktusional bidang studi dan tujuan umum pendidikan lainnya, bimbingan dan penyuluhan sebagai program pengembangan kepribadian yang terlaksana dalam bentuk layanan pribadi atau individual atau layanan kelompok dan klasikal, pelatihan ketrampilan dapat diperoleh melalui pengajaran yang mendidik dan bimbingan-penyuluhan peserta didik telah ditumbuh kembangkan utamanya aspek kognitif dan afektif serta psikomotorik, pusat sumber belajar dapat dikembangkan dari perpustakaan sehat untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran, sekolah sebagai lingkungan sekaligus lembaga pendidikan perlu dikelola,diatur, ditata dan dimanipulasi sedemikan rupa sehingga aman dan nyaman serta mendukung terlaksananya program pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan.
C.        Masyarakat sebagai Lingkungan Pendidikan Ketiga
Pendidikan masyarakat biasa dikenal dengan pendidikan non-formal meliputi berbagai usaha khusus yang diselenggarakan secara terorganisasi agar terutama generasi muda dan juga orang dewasa, yang tidak dapat sepenuhnya atau sama sekali tidak berkesempatan mengikuti pendidikan sekolah sekolah dapat memiliki pengetahuan praktis dan ketrampilan dasar yang mereka perlukan sebagai warga masyarakat yang produktif. Dengan demikian makna dan peranan pendidikan non-formal tidak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan pendidikan formal.
Pendidikan non-formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap. Pendidikan non-formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Pendidikan non-formal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan ketrampilan dan pelatihan kerja. Satuan pendidikan non-formal terdiri atas lembaga khusus, lembaga pelatihan, kelompok belalajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.


3 komentar:

  1. betul sekali. terutama keluarga menjadi bagian terpenting dalam pendidikan seorang anak. ketiga lingkungan pendidikan itu harus saling serasi dan seimbang satu sama lain.

    BalasHapus
  2. terimaksih.....
    dengan ni saya bisa melanjutkan tugas saya

    BalasHapus